Minggu, 03 Juni 2012

11. KOLOPE, MAKANAN UNIK KHAS MUNA

Muna merupakan salah satu pulau yang ada di Sulawesi Tenggara yang memiliki banyak kebudayaan, cerita dan lain sebagainya. Di Muna, juga  memiliki makanan khas tradisional di antaranya, kambuse, ubi jalar, umbi keladi, umbi talas, kabuto dan kolope. Di antara makanan khas ini, kolope merupakan makanan yang sangat unik. Terutama pada proses pengolahan sebelum menjadi bahan makanan.
Kolope merupakan salah satu jenis tumbuhan umbi-umbian yang memiliki daun yang lebar, batangnya yang berduri dan umbinya besar berbulu. Bagi orang tua, kolope merupakan makanan pokok sehari-hari. Menghadapi krisis moneter dan jenis makanan apalagi jajanan, kolope bisa juga dijadikan sebagai makanan ringan teman bicara yakni kerupuk manis kolope.
Keunikan kolope, dapat dilihat berdasarkan  cerita  secara turun temurun,  kolope (ubi gadung) pernah mengeluarkan kutukan bahwa “Andai akan ada manusia yang memerlukan untuk memakanku, demi langit, ia akan mati berkeping-keping, ia akan muntah, dan mulutnya akan berbuih. Kecuali kalau dia harus bersusah payah terlebih dahulu, menggaliku, mengupas kulitku, dan mengiris tipis-tipis dagingku. Lalu, menjemur, merendam, dan menginjak-injakku di dalam air mengalir selama empat hari empat malam. Niscaya, jika aku tidak diperlakukan demikian, aku tidak pernah bisa dimakan oleh manusia.”
Sehabis berkata demikian, tanpa pamit, kolope langsung berdiri dan pergi. Sejak saat itulah kolope tidak lagi tinggal di dalam kebun manusia. Ia hidup di hutan. Apabila ada orang yang memakannya pasti ia akan muntah-muntah dan kemudian mati. Dari cerita inilah maka kolope memiliki beberapa tahap pengolahan sebelum dimakan, sebagaimana kutukan dalam cerita di atas, kecuali kalau ia dikerjai dulu, direndam, diinjak-injak dalam air kali yang mengalir, dan di jemur, barulah ia dapat di makan. Di sinilah awal para orang tua terdahulu mempercayai bahwa kolope tidak dapat diolah langsung menjadi bahan makanan seperti beras atau jagung dan jenis umbi-umbian lainnya. Setelah dikerjai, direndam, dan diinjak-injak dalam air kali kemudian dijemur selama empat hari empat malam, kolope bisa dikonsumsi.
Memasak kolope terlebih dahulu dikukus dan diberi kelapa parut. Kelapa parut dipercaya dapat menghilangkan zat yang memabukkan pada kolope. Jika tidak bagus cara memasaknya, dalam artian tidak masak dengan baik, maka ada kemungkinan akan muncul efek mabuk pada orang yang mengonsumsi kolope tersebut. Zat memabukkan inilah yang ditakuti para konsumen kolope. Namun demikian, kolope tetap merupakan makanan yang enak, terlebih lagi jika dimakan dengan lauk kansialo ( ikan kering ) dan sayur bening.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar